Sukowiyono.desa.id – Masyarakat Desa Sukowiyono, menggelar acara tradisi yang paling dinantikan setiap tahunnya, yaitu bersih desa atau yang lebih dikenal dengan sebutan nyadran (4/4/25). Sehari sebelumnya, yakni pada Kamis malam Jumat, dilaksanakan yasinan dan tahlil di balai desa untuk mengawali rangkaian acara bersih desa dengan tujuan mendoakan para leluhur Desa Sukowiyono dan arwah seluruh Kepala Desa Sukowiyono yang pernah menjabat. Selain itu, kegiatan ini dilakukan sebagai permohonan kepada Tuhan agar acara bersih desa dapat berjalan dengan lancar. Yasinan dan tahlil ini diikuti oleh pemerintah desa, BPD, LPMD, RT RW, serta tokoh masyarakat.

Pada hari Jumat, rangkaian acara dimulai setelah shalat Jumat dengan arak-arakan tumpeng sayur dan lauk pauk dari Balai Desa menuju Punden Sentono. Prosesi arak-arakan ini melibatkan Pemerintah Desa Sukowiyono, BPD, LPMD, dan seluruh Ketua RT RW yang berjalan kaki dengan penuh semangat sambil membawa berbagai persembahan. Tumpeng sayur yang dihiasi dengan aneka lauk pauk menjadi simbol rasa syukur atas hasil bumi yang melimpah serta permohonan doa agar desa selalu diberkahi dengan hasil pertanian yang baik.

Setelah tiba di Punden Sentono, acara dilanjutkan dengan selamatan yang merupakan bagian penting dari prosesi Nyadran. Punden Sentono sendiri merupakan tempat yang dianggap keramat dan memiliki sejarah panjang sebagai situs spiritual bagi warga desa Sukowiyono. Di sini, warga desa bersama perangkat desa dan tokoh masyarakat berkumpul untuk mengadakan doa bersama sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Doa bersama ini dipimpin oleh sesepuh desa dan dihadiri oleh seluruh elemen masyarakat. Dalam kesempatan tersebut, warga memohon agar Tuhan memberkati desa mereka dengan keselamatan, kedamaian, dan kemakmuran. Tidak hanya itu, mereka juga berharap agar desa selalu terhindar dari bencana alam dan segala bentuk musibah yang dapat mengganggu kehidupan mereka.

Setelah prosesi selamatan di Punden Sentono, acara dilanjutkan dengan selamatan di Balai Desa Sukowiyono. Di sini, Pemerintah Desa Sukwoiyono bersama warga berkumpul untuk bersama-sama melaksanakan doa dan doa syukur atas berkah yang diterima selama setahun terakhir. Kegiatan ini menjadi momentum bagi warga dan perangkat desa untuk merenung sejenak, mengenang kembali perjuangan mereka dalam menjaga dan membangun desa, serta memupuk kebersamaan antarwarga.

Setelah prosesi selamatan di Balai Desa, warga kembali menuju Punden Sentono untuk melanjutkan tradisi Gambyongan yang menjadi acara puncak dari rangkaian Nyadran. Gambyongan merupakan tarian tradisional yang melibatkan seluruh perangkat desa, termasuk BPD, LPMD, RT/RW, dan juga warga desa yang secara sukarela berpartisipasi. Semua peserta yang terlibat dalam tarian ini mengenakan sampur, kain tradisional yang melambangkan kehormatan dan persatuan.

Tarian Gambyongan sendiri merupakan simbol kebersamaan dan rasa solidaritas antarwarga. Setiap gerakan dalam tarian ini menggambarkan semangat gotong royong dan saling membantu dalam segala aspek kehidupan. Dengan diiringi alunan musik gamelan yang dimainkan oleh Waranggono (grup musik tradisional desa), suasana menjadi semakin meriah dan penuh keceriaan.

Seluruh warga desa, mulai dari anak-anak hingga orang tua, terlihat ikut larut dalam suasana kebersamaan yang tercipta. Tarian Gambyongan ini bukan hanya sekedar hiburan, tetapi juga merupakan doa bersama agar desa selalu diberikan keselamatan dan kemakmuran. Tarian ini menjadi penutup yang indah untuk rangkaian acara Nyadran Desa Sukowiyono pada tahun 2025.

Acara Nyadran di Desa Sukowiyono bukan hanya sekadar sebuah tradisi, tetapi juga merupakan cerminan dari rasa syukur, kebersamaan, dan harapan besar untuk masa depan yang lebih baik. Masyarakat Desa Sukowiyono sangat menghargai dan menjaga nilai-nilai kearifan lokal yang telah diwariskan oleh nenek moyang mereka. Melalui acara ini, mereka berharap agar desa tetap makmur, damai, dan selalu diberkahi oleh Tuhan.

Kehadiran seluruh perangkat desa, BPD, LPMD, serta warga dari berbagai kalangan, menunjukkan bahwa kebersamaan dan solidaritas di Desa Sukowiyono masih sangat kuat. Semangat gotong royong yang ditunjukkan dalam setiap prosesi acara menjadi bukti bahwa masyarakat Desa Sukowiyono saling mendukung untuk membangun desa yang lebih baik.

Selain itu, acara ini juga menjadi sarana untuk mempererat hubungan antarwarga, meningkatkan partisipasi masyarakat dalam berbagai kegiatan desa, serta menjaga kelestarian budaya dan tradisi yang telah ada selama bertahun-tahun. Dengan semangat yang sama, warga Desa Sukowiyono berharap agar acara Nyadran ini dapat terus dilaksanakan setiap tahun dan menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas desa.